Saat ini, TikTok bukan lagi sekadar aplikasi video pendek yang penuh dengan konten menghibur atau joget-joget, tetapi sudah menjelma menjadi mesin pencari alternatif, terutama untuk Gen Z.
Bahkan survei Google tahun 2023 sudah menunjukkan kalau Gen Z lebih memilih TikTok atau Instagram untuk mencari informasi yang mereka butuhkan ketimbang Google Search.
Pergeseran perilaku audiens dalam hal mencari informasi ini menjadi peluang bagi kamu yang ingin going online untuk membangun personal branding, memasarkan produk atau jasa, mempromosikan bisnis, bahkan mendapatkan keuntungan berupa uang. Dengan catatan, konten kamu memang bisa menjangkau target audiens yang tepat.
Untuk itulah kamu membutuhkan content plan yang matang agar peluang konten kamu muncul di FYP TikTok makin besar. Lantas, bagaimana cara membuat content plan TikTok yang benar-benar berdampak? Yuk, baca ulasannya di artikel Ulas Buku kali ini.
Apa Itu Content Plan dan Apa Manfaatnya?
Content plan adalah perencanaan tentang ide konten apa yang akan kamu tayangkan, bagaimana membuatnya, kapan tayangnya, sampai apa yang menjadi target dari konten tersebut.
Tanpa perencanaan konten yang matang, strategi digital marketing kamu di TikTok bisa mandek, kamu bakal mengalami kehabisan ide, atau malah tidak tahu harus mengunggah konten seperti apa.
Berikut ini manfaat membuat content plan secara terstruktur, merujuk pada Socialbee dan Sprout Social:
1. Meningkatkan Konsistensi Unggahan
Jadwal yang terstruktur membuat kamu tidak lagi kehabisan ide atau lupa kapan harus posting.
2. Menghemat Waktu Produksi Konten
Semua proses kreatif lebih cepat dan efisien karena kamu sudah merancangnya sejak awal.
3. Mengukur Kinerja Konten Secara Akurat
Dengan content plan, kamu bisa lebih mudah mengevaluasi konten mana yang berhasil dan mana yang perlu diperbaiki.
4. Meningkatkan Engagement dan Jangkauan
Konten yang direncanakan lebih tepat sasaran, sehingga lebih berpotensi viral dan masuk FYP.
5. Memaksimalkan Budget Marketing
Content plan membuatmu bisa merinci bujet per konten atau kampanye secara efisien.
Selain 5 manfaat di atas, masih banyak manfaat lainnya yang bisa kamu dapatkan dengan memiliki content plan TikTok yang terstruktur dengan baik.
Beberapa di antaranya, seperti kamu jadi lebih mudah mendapatkan umpan balik dari audiens, membangun komunitas, serta bisa jadi sarana mengiklankan produk dan layanan bisnis dengan jangkauan yang luas.
Selain itu, content plan akan membantu kamu merancang strategi terbaik untuk meningkatkan kesadaran akan merek, sekaligus mengarahkan traffic ke halaman produk atau landing page jasa atau bisnis kamu.
7 Langkah Membuat Content Plan TikTok dan Contohnya
Masih berdasarkan referensi dari situs Sprout Social dan Social Bee, berikut langkah-langkah membuat content plan TikTok yang solid dan terbukti mampu meningkatkan performa akun TikTok.
1. Tentukan Tujuan Konten
Sebelum membuat content plan, kamu harus punya tujuan yang jelas terlebih dahulu. Beberapa contoh tujuan pembuatan konten, misalnya:
- Apakah ingin meningkatkan brand awareness?
- Mendatangkan traffic ke website atau marketplace?
- Atau ingin menaikkan angka penjualan langsung?
Setiap tujuan akan mempengaruhi jenis konten yang kamu buat. Bahkan kalau membaca artikel-artikel yang ada di situs digital marketing agency Indonesia, seperti Redcomm Group, banyak menyebutkan kalau konten edukasi dan tutorial terbukti menghasilkan tingkat interaksi tertinggi di TikTok.
2. Kenali Audiens dan Demografi Target
Saat membuat konten, kamu juga harus tahu untuk siapa konten itu dibuat. Kenapa hal ini penting? Karena tampilan visual dan gaya bahasa dalam caption yang kamu gunakan harus sesuai dengan target audiens.
Misalnya, konten untuk generasi milenial dan Gen Z jelas berbeda dengan konten khusus ibu-ibu muda atau yang bertema parenting.
Agar memudahkan proses mengenali audiens dan demografinya, kamu bisa menggunakan tools, seperti TikTok Analytics.
Lakukan riset dengan mencari tahu usia, lokasi, minat, bahkan waktu aktif audiens. Nantinya semua insight yang kamu dapatkan akan sangat berguna untuk:
- Menentukan gaya bahasa dan tema konten.
- Memilih format video.
- Menentukan waktu terbaik untuk mengunggah konten.
- Cara memilih kata dan kalimat dalam menuliskan caption yang relevan.
- Penggunaan hashtag dan CTA yang tepat.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan analisis pesaing. Gunakan fitur pencarian TikTok dan lihat konten apa yang mereka buat dan seberapa tinggi interaksinya.
3. Audit Konten TikTok Kamu
Lakukan audit konten secara berkala untuk menganalisis performa setiap unggahan yang sudah kamu lakukan. Beberapa informasi yang akan kamu dapatkan kalau rutin melakukan audit konten, antara lain:
- Kamu jadi tahu konten mana yang performanya paling tinggi? Ini bisa kamu lihat dari banyaknya like, share, comment, hingga jumlah save.
- Format video apa yang paling sering ditonton, dan video mana yang sepi penonton?
- Apakah konten dengan audio viral berdampak signifikan?
- Topik apa saja yang bisa menarik perhatian audiens sepanjang waktu dan termasuk konten evergreen?
Kumpulkan dan catat semua temuan penting dari proses audit dan analisis ini, kemudian gunakan data tersebut untuk menemukan ide konten TikTok yang lebih baik di kemudian hari.
Masih menurut digital agency Indonesia Redcomm, konten dengan narasi storytelling dan musik yang sedang tren punya kemungkinan 3x lebih besar untuk masuk FYP.
4. Buat Kalender Konten (Content Calendar)
Konten yang konsisten akan disukai algoritma TikTok. Nah, agar kamu bisa memposting konten secara rutin dan terjadwal, buatlah kalender konten.
Bahkan di dalam kalender, tidak hanya konten seperti apa yang harus diunggah. Tetapi kamu juga bisa mencantumkan informasi mulai dari siapa yang mengerjakan, waktu tayang, hingga performa konten.
Bisa dikatakan, kalender konten dapat membantu kamu:
- Menentukan jadwal unggah harian / mingguan.
- Membagi kategori konten, seperti edukasi, hiburan, promo, testimoni, dll.
- Menyiapkan konten cadangan jika ada revisi dadakan
Tools seperti Trello, Notion, atau Google Calendar bisa kamu gunakan untuk mengatur semuanya.
5. Hitung dan Alokasikan Budget
Konten TikTok memang bisa dibuat low budget, tetapi tetap perlu perencanaan. Misalnya:
- Biaya produksi video, misalnya kamera, lighting, editing.
- Biaya endorse kreator / influencer.
- Biaya iklan TikTok Ads.
- Penggunaan jasa content writer, dan sebagainya.
Menurut Influencer Marketing Hub, tarif endorse TikTok kreator mikro (follower 10-50K) di Indonesia berkisar Rp500 ribu–Rp2 juta per video, tergantung niche dan engagement rate.
6. Lakukan Riset dan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi)
Cari inspirasi dari akun lain yang relevan dengan brand kamu. Perhatikan:
- Tren audio dan hashtag yang sedang viral.
- Format storytelling yang digunakan.
- Teknik editing atau transisi yang menarik.
Untuk memudahkan, kamu bisa memanfaatkan fitur “Simpan” atau “Tambahkan ke Favorit” di TikTok sebagai bank ide konten.
7. Buat Kerangka Content Plan yang Terstruktur
Setelah memiliki bank ide, langkah selanjutnya adalah menyusun kerangka konten mingguan atau bulanan. Tentukan:
- Tema konten setiap minggu, misal: minggu edukasi, minggu promosi, minggu testimonial.
- Tujuan masing-masing konten, apakah untuk awareness, engagement, konversi, atau tujuan lain.
- Format konten, seperti video tutorial, behind the scene, konten tren, dll.
- Tanggal unggah dan caption yang akan digunakan.
Memanfaatkan template content calendar di Notion, Google Sheet, atau Trello untuk visualisasi yang lebih jelas akan memudahkan lho.
Pokoknya semakin lengkap dan detail content plan yang dibuat, kamu akan lebih mudah menjaga konsistensi, mengukur performa, dan beradaptasi dengan tren secara cepat.
Contoh Template Kalender Content Plan TikTok
Sebelum menentukan ide konten, penting untuk memiliki content calendar agar proses produksi dan publikasi berjalan efisien. Berikut contoh sederhana kalender konten TikTok untuk satu minggu:
Dengan menggunakan kalender seperti ini, kamu bisa menjaga konsistensi konten, memantau performa tiap tema, dan memastikan semua tujuan marketing tercapai secara seimbang.
Ide Konten TikTok yang Menarik untuk Bisnis
Berikut beberapa ide konten TikTok yang terbukti memiliki tingkat engagement tinggi:
- Behind the scene – kamu bisa menampilkan proses produksi produk atau suasana kerja di kantor sehari-hari.
- Tutorial produk – konten ini berisi edukasi, mulai dari cara pakai, cara perawatan, atau manfaat produk.
- Testimoni Pelanggan – Tampilkan review real dari customer.
- Before-After – konten transformasi produk / jasa kamu.
- Konten edukasi singkat – bisa berupa tips, fakta unik, atau quick hacks.
- Konten tren – buatlah konten menggunakan audio yang sedang viral dan padukan dengan niche kamu.
Content plan bukan sekadar jadwal posting, namun menjadi fondasi strategi marketing yang kuat di TikTok.
Kalau kamu merencanakan setiap konten dengan baik, jangan kaget ya tiba-tiba banyak konten kamu masuk FYP TikTok. Dampak berikutnya, kamu jadi bisa menjangkau lebih banyak audiens dan tentunya meningkatkan penjualan.
Jangan hanya ikut tren! Lebih baik pahami strategi, kenali audiens, dan buat konten yang relevan serta bernilai. Konsistensi, kreativitas, dan data adalah kombinasi terbaik untuk sukses di TikTok.
Daftar Referensi:
- https://sproutsocial.com/insights/social-media-content-strategy/
- https://redcomm.co.id/knowledges/planning-strategi-tiktok-marketing
- https://redcomm.co.id/knowledges/cara-promosi-bisnis-di-tiktok
- https://influencermarketinghub.com/tiktok-money-calculator/
- https://socialbee.com/blog/content-planning-tools/
- https://contentmarketinginstitute.com/content-marketing-strategy/4-part-guide-to-crafting-a-winning-content-plan
- https://surferseo.com/blog/content-plan/